LENSAJATENG.COM – Transformasi digital dalam pendidikan tinggi telah mendorong banyak institusi untuk berinovasi dalam mendukung proses pembelajaran, termasuk dalam bidang pendidikan keperawatan.
Digitalisasi laboratorium keperawatan bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, efektivitas, dan efisiensi dalam penyelenggaraan praktikum dan pelatihan.
Artikel ini membahas upaya digitalisasi Laboratorium Pendidikan Keperawatan Blora Poltekkes Kemenkes Semarang menuju kampus modern, melalui implementasi teknologi seperti website khusus laboratorium, penggunaan barcode, serta integrasi sistem manajemen berbasis digital yang membantu proses pemantauan layanan dan pengelolaan inventaris alat dan bahan.
Laboratorium Keperawatan Blora Poltekkes Kemenkes Semarang telah menerapkan layanan informasi laboratorium melalui website. Website laboratorium ini memberikan informasi yang lengkap dan terintegrasi.
Selain sebagai sarana untuk menyajikan informasi tentang tata tertib, alur penggunaan fasilitas, prosedur kompetensi praktika di laboratorium, dan instruksi penggunaan alat, website juga bisa difungsikan sebagai platform interaktif yang memungkinkan para mahasiswa dan tenaga pengajar untuk saling berkomunikasi dan berbagi pengetahuan.
“Penggunaan website ini memungkinkan pengguna baik dosen dan mahasiswa untuk akses informasi lebih mudah dan efisien. Website memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi dan informasi kapan saja dan di mana saja, sehingga tidak perlu bergantung pada jam operasional laboratorium,” ungkap Ajeng Titah Normawati PLP Poltekkes Kemenkes Semarang.
Dijelaskan, Digitalisasi laboratorium tidak berhenti pada penggunaan website, namun sistem barcode juga telah digunakan oleh Laboratorium Keperawatan Blora sebagai inovasi pelayanan terkini dan modern.
Teknologi barcode memberikan kemudahan dalam mengakses informasi tata tertib dan kompetensi praktika di masing-masing ruangan laboratorium, bahkan petunjuk atau instruksi kerja alat laboratorium yang tersaji secara tertulis dan dilengkapi video pada masing-masing alat.
Mahasiswa dapat leluasa belajar dan mengakses cara pengoperasian alat tanpa bergantung tatap muka dengan petugas. Integrasi sistem manajemen berbasis digital telah diterapkan laboratorium pendidikan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang dengan penggunaan aplikasi SiMELA (Sistem Informasi Manajemen Laboratorium).
“Teknologi ini memungkinkan petugas laboratorium untuk melacak penggunaan alat dan bahan setiap kali digunakan oleh mahasiswa, sehingga dapat mengetahui pemakaian dan kebutuhan inventaris dengan lebih baik,” jelasnya.
Oleh : Ajeng Titah Normawati
PLP Poltekkes Kemenkes Semarang