LENSAJATENG.COM – Perbaikan infrastruktur masih menjadi skala prioritas dalam program visi misi pasangan calon Bupati Blora Arief Rihman dan Sri Setyorini.
Hal dikatakan oleh Arief Rohman saat ditemui usai debat Pilbup Blora di Graha Larasati, Senin (4/11/2024). Dikatakan Arief, dalam masa kepemimpinannya 3,5 tahun kemarin sudah banyak mengejar ketertinggalan infrastruktur.
Salahsatunya yakni infrastruktur jalan. Untuk di 2025 nanti pihaknya tetap akan memfokuskan pembangunan infrastruktur untuk wilayah yang belum terjangkau.
“Skemanya sudah jelas kita akan lakukan harmonisasi, yakni dengan pemerintah daerah tentunya, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat,” ujar Arief.
Seperti diketahui, selama masa kepemimpinan Arief Rohman, Pemkab Blora berhasil membangun jalan rusak, dengan total anggaran lebih dari Rp1,2 triliun, dalam waktu tiga tahun.
“Dalam rangka pembangunan berkelanjutan, kami tetap akan memprioritaskan pembangunan jalan yang hingga saat ini belum tersentuh,” katanya.
Ia juga berharap supaya masyarakat faham terkait status infrastruktur jalan. Sehingga bisa tahu mana jalan yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, privinsi, pusat, bahkan pemerintah desa.
“Banyak yang menjelek-jelekkan kami karena tidak bisa membangun jalan, padahal jalan sudah banyak terbangun itu ternyata setelah kami cek yang banyak disuarakan itu jalan desa yang sebenarnya menjadi tanggung jawab pemerintah desa,” tuturnya.
Arief menjelaskan, setelah dihitung, untuk membangun seluruh jalan rusak di Blora dibutuhkan anggaran total sekitar Rp3 triliun.
Namun, dengan kemampuan anggaran APBD Blora untuk membangun infrastruktur yang hanya sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar setiap tahunnya, pihaknya harus berinovasi untuk mencari tambahan anggaran pembangunan jalan.
Seperti, pinjam perbankan, bantuan provinsi, hibah daerah, hingga inpres jalan dari Kementerian PUPR RI.
Dari data yang ada di DPUPR Blora, pada 2021, selama kepemimpinan Arief Rohman berhasil membangun hampir sekitar 40 km jalan dengan anggaran hampir Rp90 miliar.
Kemudian pada 2022, panjang jalan yang dibangun meningkat menjadi sekitar 116 km dengan anggaran hampir Rp308 miliar.
Sedangkan pada 2023, panjang jalan kabupaten di Blora yang berhasil dibangun meningkat tajam. Salah satunya, ruas jalan Randublatung-Getas yang dibiayai dana Inpres.
Pada kesempatan tersebut, masing-masing paslon secara bergantian menyebutkan visi dan misi mereka.