LENSAJATENG.COM – Maraknya gengster di Kota Semarang yang notabene merupakan pelajar, membuat geram masyarakat.
Dinilai meresahkan, akhirnya Pemkot Semarang mengimbau para pelajar untuk tidak keluar pada malam hari.
Diketahui, beberapa waktu lalu viral nama 29 gengster di Kota Semarnag. Jumlah anggotanya mencapai ratusan.
Karenannya, untuk menjaga keamanan dan keselamatan pelajar diimbau untuk tidak keluar pada malam hari.
Sekretaris Disdik Kota Semarang, Erwan Rachmat mengukapkan, imbauan ini juga merupakan masukan dari Polrestabes Semarang melalui Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh seluruh kepala sekolah (kepsek) pada Jumat (20/9) lalu.
“Hal ini sangat bagus untuk diterapkan oleh siswa. Sehingga masing- masing pihak sekolah memberi imbauan berupa flyer dan diposting melalui media sosial. Dalam flyer tersebut, mereka memberikan imbauan jam batas sampai rumah kepada anak-anak sampai pukul 8 malam,” ujar Erwan.
Hal ini juga untuk mengantisipasi kenakalan remaja dari fenomena kelompok gangster atau ‘kreak’ yang melakukan tawuran antar geng.
Selain pemberitahuan melalui media sosial, pihaknya juga turut mengumpulkan semua perangkat daerah seperti camat dan lurah se-Kota Semarang untuk membantu pendataan terkait anak-anak yang tidak sekolah.
Dalam hal ini, pihaknya berupaya mendata anak-anak yang putus sekolah dari tingkat SD hingga SMA.
Setelah itu, mereka nantinya diajarkan langsung oleh guru-guru penggerak yang berjumlah kisaran 400-an orang.