Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Banner 728x250
BeritaSurakarta Region

Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari Dua Gamelan Pusaka Solo yang Ditabuh hanya saat Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

×

Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari Dua Gamelan Pusaka Solo yang Ditabuh hanya saat Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Sebarkan artikel ini
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menabuh dua gamelan pusaka Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari di Pagongan Masjid Agung Keraton Solo, Senin (9/9/2024). (Ist)
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menabuh dua gamelan pusaka Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari di Pagongan Masjid Agung Keraton Solo, Senin (9/9/2024). (Ist)
Example 325x300

LENSAJATENG.COM – Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menabuh dua gamelan pusaka Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari di Pagongan Masjid Agung Keraton Solo, Senin (9/9/2024).

Ditabuhnya gamelan pusaka milik Keraton Solo tersebut sebagai tanda dimulainya perayaan Sekaten atau peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Example 300x600

Gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari ditabuh selama tujuh hari penuh pada 9-15 September.

Saat dua gamelan mulai ditabuh, masyarakat berebut janur kuning yang dipasang di Bangsal Pagongan Masjid Agung Solo dan mengunyah kinang.

Warga ingin ngalap berkah saat ritual gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari mulai dibunyikan yang menandai dimulainya tradisi Sekaten.

Sekaten adalah tradisi tahunan di Jawa, khususnya di Solo dan Yogyakarta, yang digelar untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Acara ini memadukan unsur agama dan budaya.

Termasuk tabuhan gamelan yang menjadi bagian penting dari rangkaian prosesi. Gamelan Sekaten, Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari, dimainkan sebagai simbol awal acara sakral tersebut.

Sekaten diadakan setiap tahun pada bulan Maulid (Rabiul Awal), bulan kelahiran Nabi Muhammad. Biasanya sekitar bulan Oktober hingga November, sesuai kalender Hijriyah.

Prosesi ini berlangsung di dalam lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta dan Yogyakarta. Di Solo, prosesi Sekaten dilakukan di Masjid Agung Surakarta dan sekitarnya.

Selain acara sakral di dalam masjid, ada juga festival rakyat di alun-alun yang dipenuhi oleh pedagang dan hiburan. Tokoh dan kelompok yang terlibat termasuk keluarga Keraton, abdi dalem, serta masyarakat setempat.

Upacara pembukaan ditandai dengan tradisi “wilujengan” atau doa bersama sebagai tanda dimulainya rangkaian acara. Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari turut hadir di Masjid Agung bersama abdi dalem sebagai bagian dari ritual yang dilakukan selama acara.