lensajateng.com – Cuaca ekstrem diperkirakan masih melanda sejumlah kabupaten di Jawa Tengah (Jateng). Cuaca ekstrem bisa berdampak pada bencana hidrometerologi.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan cuaca ekstrem berpotensi terjadi dipicu adanya aktifnya gelombang Rossby di Indonesia termasuk wilayah Jateng.
Selain itu, ada labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jateng.
“Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang di beberapa wilayah,” jelasnya pada Rabu (24/4/2024).
Menurutnya, pada Rabu ini ada ancaman di beberapa daerah yakni Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten dan Kota Magelang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Surakarta, Karanganyar, Pati, Kudus, Blora, Rembang, Grobogan, Pemalang, dan sekitarnya.
“Selain itu, pada Kamis (25/4), yang terancam adalah Cilacap,Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Pemalang, Brebes, dan sekitarnya,” kata dia.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
“Di antaranya adalah banjir, banjir bandang, longsor, puting beliung, hujan es, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” ujarnya.